Subnetting Dasar


Subnetting. Hal yang wajib dikuasai oleh engineer nih. Kenapa?
Gini nih... ini menurut TS pribadi ya.. Kalo kita seorang engineer, otomatis kita akan menemui kasus pada layer 3 kan? nah, kita udah tau di layer ini aplikasinya menggunakan IP Address semua. Secara otomatis, mau ga mau kita harus tau gimana pengalamatan IP yang efisien buat suatu jaringan. Kita harus tau pengalamatan IP se-efisien mungkin untuk jaringan yang kita kelola. Misalkan kalo kita punya 1000 host itu menggunakan netmask berapa, atau kalo hostnya cuman ada 6 kita pake netmask berapa. Berdasarkan jumlah host tersebut, tentunya kita akan menggunakan netmask yang berbeda kan ? Nah untuk mengetahui hal tersebut, caranya adalah dengan Subnetting ini. Intinya, engineer menggunakan subnetting ini untuk meng-efisienkan pengalamatan IP pada jaringan yang dikelolanya.
Istilah - istilah dalam subnetting
Berikut ini merupakan istilah2 yang wajib diketahui saat kita belajar subnetting :

1. Binner
2. Oktet
3. Netmask
4. Rumus penghitungan subnetting
5. Blok Subnet
6. Network
7. Broadcast
8. Host
9. Pembagian kelas IP Address
10. IP Privat vs Publik
Tentunya kita akan pelajari istilah2 tersebut. Yok, check it out

1. Binner

Binner adalah salah satu bilangan yang hanya terdiri dari 2 angka, yaitu 1 dan 0. Yang akan kita pelajari disini adalah bagaimana caranya agar kita bisa mengkonversikan bilangan biner ini menjadi bilangan desimal.
Contohnya nih, kita punya angka binner 101110, kalo dibuat bilangan desimal, jadi berapa kira2 ? Gimana caranya?
Dalam pengkonversian binner ke desimal, kita menggunakan kelipatan 2^ (2 pangkat). Karena sulit untuk menjelaskan lewat tulisan, saya ilustrasikan saja lewat video berikut :

Maaf videonya jelek :p Saya harap juragan2 ngerti apa yang saya maksudkan hehe.
Kalo udah paham mengkonversikan binner ke desimal, kita lanjut ke nomor 2


2. Oktet

IPv4 subnetting menggunakan 32 bit angka binner, dimana 32 bit tersebut dibagi menjadi 4 octet. Jadi tiap octet mempunyai 8 bit (8 digit angka). Gini nih gambarannya :
Oket pertama adalah yang berada paling kiri, oktet kedua berada di sebelah kanannya dst.

3. Netmask

Netmask ini fungsinya untuk menentukan jumlah ip, jumlah host, network dan bradcast. Netmask ini biasanya dituliskan dalam bentuk prefix seperti /24, /25 dst. nah, berdasarkan prefix tersebut, gimana caranya kita mengetahui angka dari netmask itu sendiri?
Seperti yang sudah dibahas di atas, ipv4 menggunakan 32 bit angka binner. Jadi kalo ditulis nih, formatnya kek gini : 11111111.11111111.11111111.11111111 > angka binner ini kalo diknversikan ke desimal jadinya 255.255.255.255. Kalo ngga percaya silakan hitung sendiri !
Oke, misalkan kita punya prefix /24 dan akan kita tentukan netmasknya. /24 disini merupakan jumlah angka 1 bilangan binner, dari 32 bit keseluruhan. Jumlah angka satu ini ditentukan dari octet pertama (kiri) dahulu. Gini nih jadinya :
/24 = 11111111.11111111.11111111.00000000 (angka 1 ada 24) Nah kalo bilangan binner tersebut dikonversikan ke desimal maka hasilnya 255.255.255.0
Nah ketemu kan.. /24 netmasknya adalah 255.255.255.0

Contoh lain :
/25 = 11111111.11111111.11111111.10000000 > 255.255.255.128
/26 = 11111111.11111111.11111111.11000000 > 255.255.255.192
(Cara ngitungnya sama seperti kita mengkonversikan binner ke desimal)

Biar lebih jelas, nih ane kasih gambarnya :

Nah, pertanyaannya, gimana bisa netmask ini yang menentukan jumlah ip, jumlah host, network dll ??
Kita skip dulu pertanyaan di atas, masuk ke antrian berikutnya dulu ..

4. Rumus Penghitungan Subnetting

Setelah kita mengetahui netmask, maka kita akan dapat mencari tahu seluruh anggota dari suatu network, dengan menggunakan rumus2 tertentu. Ini merupakan jawaban dari pertanyaan di atas...
Jadi semua penghitungan dalam subnetting, bergantung pada netmasknya.
Nah, berikut ini adalah rumus2 dalam penghitungan subnet :
misalkan kita mempunyai IP 192.168.1.1 dengan netmask 255.255.255.0. Bilangan netmask tersebut jika kita konversikan ke binner, akan menjadi :
11111111.11111111.11111111.00000000
Dari data tersebut kita dapat menentukan :
A. Jumlah Network :  
Rumusnya adalah 2^X (2 pangkat X) dimana X adalah jumlah angka 1 pada oktet terakhir.
Kita hanya menggunakan oktet terakhir karena IP nya merupakan kelas C. Untuk pembagian kelas IP address akan kita bahas di bawah.
Jadi jumlah networknya adalah 2^0 = 1

B. Jumlah IP
Rumusnya adalah 2^Y (2 pangkat Y) dimana Y adalah jumlah angka 0 pada oktet terakhir.
Maka jumlah IP nya adalah 2^8 = 256

C. Jumlah Host
Rumusnya adalah jumlah ip dikurangi 2. Atau bisa juga 2^Y - 2. Dikurangi 2 karena satu digunakan sebagai network address dan yang satunya digunakan sebagai broadcast address.
Maka jumlah host = 256 - 2 = 254

D. Blok Subnet
Rumusnya adalah 256 - Netmask dimana netmasknya adalah oktet yang paling kanan dari netmask, yang tidak bernilai 0.

5. Blok Subnet

Blok subnet merupakan range suatu subnet yang terdiri dari network address, host address dan bradcast address. Cara penghitungan blok subnet ini adalah 256 - netmask. Yang dimaksud netmask disini adalah oktet yang paling kanan dari netmask, yang tidak bernilai 0. Contoh :
Misal kita punya netmask :
1. 255.255.255.128, maka blok subnetnya 256 - 128 = 128
2. 255.255.255.224, maka blok subnetnya 256 - 224 = 32
3. 255.255.255.0, maka blok subnetnya 256 - 255 = 1 Fungsi dari blok subnet ini untuk menentukan jarak/range antar network. Untuk pengaplikasiannya kita skip dulu, kita lanjut istilah berikutnya..

6. Network

Network adalah IP pertama dari blok subnet. network address ini fungsinya adalah sebagai identitas dari suatu blok subnet. Sekedar info, network address ini selalu bernilai genap. Biar lebih jelas, ane kasih analogi deh...
Sudah disebutkan di atas, bahwa network address merupakan salah satu bagian dari blok subnet. Maka jika kita buat analogi, si Blok Subnet adalah sebuah desa, dan Network address ini adalah nama dari desa tersebut.
Untuk contoh realnya, misalkan kita punya ip address : 192.168.1.1/24
Berdasarkan data tersebut, kita akan mendapatkan informasi bahwa :
Netmask = 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0)
Dan dari netmask tersebut, kita dapat mendefinisikan Blok Subnetnya, yaitu 256 - 255 = 1
Jadi dari ip 192.168.1.1/24 tersebut kita mengetahui hanya terdapat 1 buah desa saja. Nah, yang akan kita cari tahu adalah nama dari desa tersebut.
Rumus jumlah network adalah 2^X yaitu 2^0 = 1 jadi jumlah networknya cuman ada 1. Karena networak merupakan IP pertama dari blok subnet, maka dapat dipastikan network addressnya adalah 192.168.1.0
Bentar... Kenapa langsung bisa ngejudge kalo networknya 192.168.1.0 ?? Gini penjelasannya.. Blok subnet tersebut mempunyai berapa ip ? jawabannya 2^Y yaitu 2^8 = 256. Nah jadi ip berapa saja yang masuk dalam range dari blok subnet itu ? tentu saja dari 192.168.1.0 sampai 192.168.1.255. Kalo dihitung, pasti jumlah ipnya 256 kan? Karena ip 192.168.1.0 merupakan ip pertama dari blok subnet tersebut, maka dialah networknya.


Perlu diketahui bahwa dalam IPv4 subnetting, kita mengoprasikan bilangan dari 0 sampai 255. Jadi setelah kita mencapai angka 255, maka angka selanjutnya tidak akan pernah menjadi 256 melainkan kembali menjadi 0, dengan ketentuan oktet di belakangnya akan bertambah 1. Bingung ? Gini nih contohnya, ane kasih urutan ip dari 253 ke atas :
1. 192.168.1.253, next
2. 192.168.1.254, next
3. 192.168.1.255, next (maka oktet terakhir ini akan menjadi 0 dan oktet di belakangnya akan bertambah 1 digit.)
4. 192.168.2.0, next
5. 192.168.2.1 dan seterusnya

7. Broadcast
Sekarang kita masuk ke broadcast. Apa sih broadcast itu? Kebalikan dari network, broadcast adalah ip terakhir dari blok subnet. Kalo kita menggunakan contoh di bagian network tadi, alamat broadcastnya jadi 192.168.1.255. Dan kebalikan dari network lagi, nilai broadcast selalu ganjil.

8. Host
Host adalah ip yang bisa digunakan oleh perangkat jaringan seperti server, PC, tablet dll. Host disebut juga dengan usable ip. Coba perhatikan saat laptop atau handphone kita tersambung ke wifi, pasti akan mendapatkan ip address dari dhcp, ip itulah yang disebut host. IP Host ini ada di antara network address dan broadcast address. Masih menggunakan contoh ip sebelumnya, ip hostnya adalah 192.168.1.1 - 192.168.1.254. Untuk rumus penghitungan host sudah diterangkan di atas, yaitu :
2^Y - 2 dimana Y adalah jumlah angka nol pada oktet terakhir dari netmask. Maka angka yang kita dapat adalah 2^8 - 2 = 256 - 2 = 254. Jadi jumlah hostnya ada 254 ip.

9. Pembagian Kelas IP Address

Nah, ip address sendiri ternyata mempunyai kelas2 juga. Masing2 kelas memiliki range yang berbeda2. Langsung saja ane kasih contekannya :
IP kelas A = 1.0.0.0 - 126.255.255.255
IP kelas B = 128.0.0.0 - 191.255.255.255
IP kelas C = 192.0.0.0 - 223.255.255.255
IP kelas D = 224.0.0.0 - 239.255.255.255 (digunakan untuk multicast)
IP kelas E = 240.0.0.0 - 255.255.255.255 (bersifat "experimental" atau percobaan)

Kalo kita perhatikan, ip 127.0.0.0 - 127.255.255.255 tidak masuk ke kelas manapun. Kenapa? masuk kelas manakah ip tersebut? jawaban yang solid adalah dia tidak masuk ke kelas manapun karena ip 127 digunakan sebagai loopback.

10. IP Privat vs Publik

IP privat adalah ip yang biasanya digunakan pada jaringan berskala kecil seperti LAN. Berikut adalah range ip privat :
Kelas A : 10.0.0.0 - 10.255.255.255 (Jumlah ip 16.777.216)
Kelas B : 172.16.0.0 - 172.31.255.255 (Jumlah ip 1.048.576)
Kelas C : 192.168.0.0 - 192.168.255.255 (Jumlah ip 65.536)

IP publik adalah ip yang digunakan di internet. Semua ip adalah ip publik kecuali ip privat di atas.

1 komentar:

Test mengatakan...
19 Juli 2017 pukul 04.25

Keren blog nya. Sip. Masuk sekalian ke sini dong. mungkin bisa menambah ilmu mengenai Networking

https://mochamad-atha.blogspot.com/2017/07/menghitung-subnetting-ip-adrress.html

Posting Komentar