LAB 53. BGP Route Reflector

Dalam konfigurasi iBGP Full Mesh, dimana setiap router harus peering satu sama lain, akan menimbulkan masalah saat kita hendak menambahkan router baru. Kenapa demikian ? karena saat kita menambahkan router baru , misalkan router Z, ke suatu jaringan BGP full mesh, maka semua router yang sudah exis pun harus dibuat routing baru menuju router Z tersebut. Ga ngerti ? Ok, saya kasih contoh :

Lab 52. DMVPN Phase 1 with Dynamic Mapping

Sebelumnya kita sudah ngelab DMVPN Phase 1 with static mapping. Kebalikannya, kita akan ngelab yang dynamic. Ciri2 dari dynamic mapping adalah :
1. Di Hub tidak perlu dikonfigurasi ip nhrp map
2. Di Spoke menggunakan perintah ip nhrp nhs
3. Di Spoke tetap dikonfigurasi static mapping ke HUB
Untuk lebih jelasnya, kita langsung coba saja...

LAB 51. DMVPN Phase 1 with Static Mapping

This is it, saatnya ngelab.. Masih ingat kan DMVPN Phase 1 ? Kalo enggak, ane ingetin ciri2nya deh..
Berikut ciri2 DMVPN Phase 1 :
1. Hub menggunakan mGRE tunnel
2. Spoke menggunakan GRE tunnel
3. Antar spoke dapat saling berkomunikasi melalui hub
Kalo masih bingung, bisa review lagi di DMVPN Overview
Biar lebih paham, langsung kita praktekin aja ya, yok ke TKP...

Lab 50. EIGRP Stub Static

Nah, ini masih mbahas lab sebelumnya lagi gan. Kalo yang sebelumnya connected sama summary, maka ini yang bakal saya bahas yang staticnya Kalo disini yang akan diadvertise adalah routingan staticnya saja.Langsung cek it out aja di TKP ..

Lab 49. EIGRP Stub Summary

Jika sebelumnya kita melihat kalo yang diadvertise adalah yang connected sekarang kita akan mencoba untuk yang diadvertise oleh router itu adalah yang summary

Jadi yang terlihat di routing tabel R3 itu yang summary nya saja, yang lainnya gag bakal terlihat

Lab 48. EIGRP Stub Connected

Lanjutan dari Lab sebelumnya...

Nah kalo tadi kita membuat stub routernya akan mengadvertise yang connected dan yang summary, tapi jika kita hanya eigrp stub connected maka yang akan diadvertise hanya yang connected saja

Lab 47. EIGRP Stub

Oke guys, lanjut lagi, sekarang kita akan belajar tentang EIGRP Stub. Noh, apa itu stub?, stub itu adalah cara untuk membuat tabel routing dalam suatu router itu lebih simple dan tidak terlalu banyak memakai memory. Loh apa sebabnya?, karena disini seperti kita menyingkat suatu kata, jadi tidak semua kata kita tulis, yang kita tulis hanya beberapa saja sob, jadi tidak semanya. Loh apa efeknya?
tentunya ini menghemat memory dalam tabel routing maupun kerja cpu. Oke guys, langsung saja ke TKP ..

Lab 46. MPLS L2-VPN (Fast Ethernet)

Kali ini kita akan belajar tentang MPLS L2-VPN yaitu mempelajari MPLS yang berada di Layer 2. Langsung saja ya gan, ke TKP

Lab 45. OSPF GRE Tunnel

Sama seperti virtual link, GRE Tunnel ini berfungsi intuk menyambungkan OSPF yang areanya berbeda. Disini akan menggunakan tunnel antar area. Oke,langsung saja ke TKP gan

Lab 44. OSPF Virtual Link

Pada lab kali ini, topoplogi areanya adalah Area 0 - Area 1 - Area 2 - Area 3. Dimana Area 2 dan Area 3 tidak terhubung langsung dengan area 0, padahal syarat utamanya adalah semua area selain area 0 harus tersambung dengan area 0. Untuk itu, salah satu solusimya adalah Virtual Link. Oke, langsung saja kita ke TKP ..

Lab 43. MPLS Traffic Engineering Basic

Oke guys, kali ini kita akan belajar tentang MPLS Traffic Engineering Tunnels. Disini, kita akan belajar mengkonfigurasi MPLS dengan menggunakan tunnel destination. Langsung saja kita ngelab ya, ke TKP ..

Lab 42. MPLS L3VPN Menggunakan Static Route

Oke kita masuk ke pelajaran MPLS (Multi Protocol Label Switch). MPLS adalah teknologi penyampaian paket pada jaringan backbone berkecepatan tinggi. MPLS ini bekerja di antara layer2 dan layer3 dalam OSI Layer. Kali ini, kita akan mempelajari tentang L3VPN dengan menggunakan statuc routing. Langsung saja kita ngelab di TKP ...

Lab 41. IS-IS single Topologi

Keunggulan IS-IS jika dibandingkan dengan OSPF adalah kemampuannya untuk menjalankan ipv4 dan ipv6 bersamaan dalam satu interfce yang sama, sehingga dalam satu database dan SPF. Oke, langsung saja kita belajar ngelab di TKP ...

Lab 40. IS-IS Multilevel

Dalam lab kali ini, kita akan belajar menghubungkan 2 level IS-IS yang berbeda agar bisa saling berkomunikasi. Disini, kita akan menggunakan 2 area yang berbeda. Oke gan langsung saja kita ke TKP

Lab 39. IS-IS Authentication

Nah, sebelumnya kita tahu bahwa dalam BGP terdapat authentication MD5. Kali ini kita akan belajar authentication dalam IS-IS. Dalam protokol ini, authentikasi yang disupport adalah clear text dan MD5. Oke gan. langsung saja ke TKP ...

Lab 38. IS-IS Path Selection

Dalam lab kali ini, kita akan mempelajari penggunaan matric untuk menentukan jalur utama. Default metric pada IS-IS adalah 10. Dan setiap melalui router akan bertambah sesuai metric yang berlaku pada router yang dilewati tersebut. Pemilihan jalur utamanya berdasarkan metric per interface. Oke langsung saja ke TKP gan ...

Lab 37. ISIS Network Type

Sebelumnya kita sudah mengetahui tentang single level IS-Is. Sekarang kita akan belajar tentang tipe network dari IS-IS. Tujuannya adalah untuk mengubah tipe network IS-IS menjadi Point-to-Point.
Oke gan, langsung saja ke TKP ...

Lab 36. Single Level IS-IS

ISIS adalah dynamic routing protokol yang termasuk kategori IGP. Mendukung hirarki 2 level yaitu level-1 (daerah) dan level-2 (backbone). Langsung saja gan, kita belajar ngelab di TKP ...

Lab 35. BGP Attribute (Community)

Setelah sebelumnya kita belajar tentang Origin, sekarang kita akan belajar tentang BGP atribut yang lain yaitu community. Atribut community terbagi menjadi 4 yakni no-export, no-advertise, internet dan local-as. Yuk kita pelajari di TKP ...

Lab 34. BGP Attribute (Origin)

Setiap routing protokol memiliki nilai metric. RIP metricnya adalah hop count, OSPF adalah cost, EIGRP adalah bandwith dan delay. BGP pun memiliki metric, BGP ada banyak, biasa disebut atribut. Origin adalah salah satu BGP atribut yang akan kita pelajari pada lab kali ini. Langsung saja ke TKP...